Model
|
2.C
|
3.C
|
5.C
|
2.M
|
3.M
|
5.M
|
DISNTANCE MEASUREMENT
| ||||||
Reflectorless Mode
|
1.5 to 300m
| |||||
Reflectorless Acc.
|
± (3+2ppm) x D
| |||||
With Single Prism
|
3000m
|
5000m
|
3000m
|
5000m
| ||
Prism Accuracy
|
2+2ppm
|
± (3+2ppm) x D
|
2+2ppm
|
± (3+2ppm) x D
| ||
ANGLE MEASUREMENT
| ||||||
Accuracy
|
2”
|
3”
|
5”
|
2”
|
3”
|
5”
|
Minimum Increment
|
1”/5”/10”
| |||||
TELESCOPE
| ||||||
Tube Length
|
125mm
| |||||
Magnification
|
30x
| |||||
Effective Apperture
|
40mm
|
45mm
|
40mm
|
45mm
| ||
Field of View
|
1°20’
| |||||
Minimum Focus
|
1.5
| |||||
TILT SENSOR
| ||||||
Type
|
Dual-Axis
| |||||
Compensation Range
|
± 3.5’
| |||||
Communication Port
|
1 x serial, 2 x USB
|
1 x serial
| ||||
Wireless Comm.
|
Integrated Bluetooth
|
Optional Bluetooth
| ||||
Display 1
|
QVGA TFT LCD backlit
|
One side, backlit, graphicLCD
| ||||
Display 2
|
Backlit, graphic LCD
| |||||
Power
|
Internal Li-ion Battery x 2
| |||||
Operating Time
|
26 hours
|
16 hours
|
57 hours
|
26 hours
| ||
Charging Time
|
4 hours
| |||||
Point Memory
|
10000 records
| |||||
Dimensions
|
149 x 145 x 306 mm
| |||||
Weight
|
3.9 kg
|
3.7 kg
|
3.9 kg
|
3.7 kg
|
Surveyor Geomatic UGM 2010 Yogyakarta
Blognya SURVEYOR
Jumat, 07 November 2014
Nikon Nivo C SERIES dan Nivo C SERIES
Kamis, 14 Agustus 2014
Pengenalan Level Nikon (Waterpass Nikon)
FUNGSI-FUNGSI BAGIAN ALAT :
- Focusing screw : untuk mengatur fokus obyek
- Objective : berfungsi sebagai teropong (untuk melihat objek)
- Lens cap : penutup atau pelindung lensa objective
- Optical angle circle : piringan yang berisi bacaan angka-angka sudut horizontal, digunakan untuk mengetahui sudut horizontal obyek
- Levelling screw : screw A, B, C untuk melevelkan nivo kotak
- Tribach : berfungsi sebagai alas atau tatakan alat
- Nivo kotak : berbentuk bundar yang berfungsi untuk membantu proses leveling
- Endless horizontal drive screw : pengunci sudut horizontal
- Reflecting prism : sebagai cermin untuk membantu melihat nivo kotak saat melakukan sentering dan leveling
- Visir : membantu dalam membidik obyek
- Eye piece : lensa untuk melihat obyek, ring di sekelilingnya digunakan untuk memperjelas benang silang
FUNGSI LEVEL
- Mengukur beda tinggi antar dua titik
Penentuan beda tinggi
didapat dari pembacaan rambu pada dua titik yang akan ditentukan beda
tingginya. Alat didirikan diantara dua buah rambu (diusahakan ditengah –
tengah) yang disebut dengan slag. Dalam pengukurannya akan didapatkan hasil
bacaan ke rambu muka dan rambu belakang.
2. Mengukur jarak optis
Selain digunakan untuk
mengukur beda tinggi, level juga bisa digunakan untuk mengukur jarak. Hal ini
bisa dilakukan dengan bantuan rambu ukur yang diletakkan di titik yang ingin
diketahui jaraknya. Rumus yang digunakan yaitu :
Keterangan
: ba = bacaan benang atas pada rambu
ukur
bb = bacaan benang bawah pada rambu ukur
Minggu, 20 Juli 2014
Global Positioning System (GPS) adalah ??????
Global Positionin
System ( GPS ) adalah system navigasi dan penentuan posisi berbasis satelit
yang dapat digunakan oleh banyak orang
sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga- dimensi yang teliti, dan juga informasi waktu, secara kontinyu
diseluruh dunia [Wells et al.,1986]
GPS terdiri atas tiga segment utama:
- Segment angkasa
Bagian
dari system yang berada di antariksadan terdiri dari sejumlah satelit yang terhimpun
dalam bentuk kostelasi tertentu. Spesifikasi dari konstelasi ini adalah
·
Satelit yang beroperasional sebanyak 24
buah satelit
·
Terdiri dari 6 orbit, masing-masing
orbit terdiri atas 4 buah satelit
·
Ketinggian orbit dari pemukaaan bumi
global 20200 km.
·
Kecepatan orbit 3,87 km/detik
·
Merupakan satelit orbital (kecepatan
orbit 2 kali lebih cepat dari kecepatan orbit bumi
·
One way ranging system
Satelit GPS memancarkan
sinyal-sinyal secara terus menerus yang berisi informasi kepada pengguna
tentang posisi satelit ke pengamat. Sinyal GPS juga berisi informasi tentang
kesehatan satelit GPS. Dengan mengamati sinyal satelit dalam jumlah dan waktu
yang cukup, pengamat dapat menentukan posisinya.
GPS menggunakan system
pengukuran one way ranging. Pada dasarnya sinyal satelit GPS terdiri atas
[Rizos,1994]:
- Dua gelombang pembawa L-band.
- Penginformasi jarak (kode) pada gelombang pembawa.
- Pesan navigasi
Setiap sinyal mempunyai
frekuensi dasar (fo) 10.23 MHz. dua frekuensi pembawa digunakan
untuk transmisi, yaitu:
- L1 (Link 1) dengan frekuensi 154 fo = 1575.42 MHz ==> Panjang gelombang =19.05 cm
- L2 (Link 2) dengan frekuensi 120 fo = 1227.60 MHz ==> Panjang gelombang 24.25 cm
- L3 (1381, 05MHz)
- L4 (1841, 40MHz)
- L5 (1176, 45MHz)
Sinyal pembawa
gelombang merupakan gelombang radio yang mempunyai kemampuan memancar menembus
atmosfer pada jarak yang jauh, tetapi tidak mengandung informasi. Untuk membuat
gelombang pembawa dengan informasi maka harus dilakukan modulasi. Pada GPS ada
dua macam modulasi yang dilakukan pada gelombang pembawa, penginformasi jarak
(ranging codes) dan pesan navigasi (navigation, or broadcast, message):
- Gelombang pembawa L1 : P-codes dan C/A-codes
- Gelombang pembawa L2 : P-codes
Kedua gelombang
tersebut mengandung pesan navigasi [Rizos,1994]
Pada gelombang L1 dan
L2 dimodulasikan atau ditumpangkan informasi yang diperlakukan untuk penentuan
posisi, yaitu koordinat (ephemeris) satelit, yang terbagi dalam ephemeris
teliti, dan ephemeris standart (broadcast ephemiris), serta informasi tentang
waktu dan almanak untuk semua satelit yang beroperasi. Cara menumpangkan informasi
pada gelombang L1 dan L2 dilakukan dengan modulasi fase dan hasilnya disebut
kode PRN (pseudo random nouise).
2. Segmen sistem control
Subsistem
ini tugas pokoknya melakukan pelacakan, perhitungan, pengiriman, serta
pengawasan yang dibutuhkan untuk memantau semua satelit secara periodik.
Tugas
system control (Seeber, 1993):
·
Memonitor dan mengontrol system satelit
secara terus menerus
·
Menentukan system waktu GPS
·
Memprediksi ephemirs satelit dan tingkah
laku alat pencatat waktu satelit
·
Memperbaharui secara periodik pesan
navigasi untuk setiap bagian sateli
3. Segmen pengguna
Segmen
pengguna adalah semua pihak yang memanfaatkan satelit GPS untuk keperluannya.
Untuk dapat menggunakan GPS diperlukan 3 buah komponen [Rizos, 1996], yaitu:
·
Perangkat keras (penjejakan sinyal
sateli, pengukuran)
·
Perangkat lunak (algoritma pemrosesan
data)
·
Prosedur operasional (ketelitian, teknis
lapangan, aplikasi)
METODE
PENENTUAN POSISI DENGAN GPS
1. Sistem
koordinat satelit
Posisi
satelit dilangit dideskrepsikan dengan enam buah elemen Kepler. Dalam
penyederhanaan untuk studi diasumsikan bahwa orbit satelit merupakan orbit yang
tidak terganggu. Bidang orbit satelit berupa elips dengan pusat massa bumi
sebagai titik fokus dari elips. Keenam elemen Kepler tersebut adalah :
·
Setengah sumbu panjang (a)
·
Eksentrisitas (e)
·
Anomali sejati (f)
·
Ascending node (Ω)
·
Argument of perigee (ω)
·
Inklinasi (i)
Posisi
yang diberikan oleh GPS adalah posisi tiga dimensi (X,Y,Z atau φ, λ, h) yang
dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic system) 1984. Datum WGS 84 adalah
datum yang digunakan untuk menentukan orbit satelit GPS. WGS 84 adalah Sistem
Koordinat Kartesian Terikat Bumi dengan pusat system koordinat berimpit dengn
pusat massa bumi (geocenter). Ellipsoid yang digunakan adalah GRS (Geodetic
Reference System) 1980 yang parameter-parameternya:
·
Setengah sumbu panjang : a = 6378137 m
·
Setengah sumbu pendek : b = 6356752.314 m
·
Penggepengan : f =
1/298.2572221
2.
Ephemeris satelit GPS
Sinyal
satelit GPS terdiri dari atas tiga komponen yaitu :
·
Penginformasi jarak (kode)
·
Pesan navigasi (navigation message)
·
Gelombang pembawa (carrier wave)
Pesan navigasi berisi tentang koefisien
koreksi jam satelit, parameter orbit, almanak satelit, UTC, parameter
koreksi ionosfer, serta informasi spasial lainnya seperti status konstelasi dan
kesehatan satelit [Abidin,1995].
Pesan navigasi ditentukan oleh
segmen system control dan dikirimkan ke pengguna menggunakan satelit GPS. Salah
satu informasi yang terkandung dalam pesan navigasi GPS adalah ephemeris
satelit yang biasa disebut Broadcast ephemeris.
Broadcast ephemeris merupakan
penginformasi posisi satelit yang dipancarkan oleh satelit GPS setiap saat yang
terdapat pada pesan navigasi. Broadcast ephemeris dihitung oleh stasiun kontrol
berdasarkan orbit acuan priode dua minggu yang diekstrapolasikan pada orbit
hasil hitungan post processed [Djawahir,1992]. Dengan kata lain broadcast
ephemeris merupakan prediksi orbit satelit GPS.
SEKIAN ......... :)
Square Layout Lines Alat untuk Memasang Ubin (Keramik)
Alat Square Layout Lines ini berfungsi untuk menggantikan tali yang biasa digunakan untuk meluruskan ubin, sebelum ubin dipasang ditanah atau didinding . alat ini terbilang simple karena alat ini hanya menggunakan LASER sebagai pelurusannya, laser yang dipancarkan akan membentuk sudut 90 derajad, cara menggunakannya pun mudah alat hanya tinggal dipasang pada sikuan ubin yang akan digunakan sebagai acuan kemudian kita dapat memasang ubin selanjutnya samapai selesai, selain sebagai pelurusan alat ini juga dapat digunakan untuk melihat beda tinggi antar ubin.
Mungkin sekian yang dapat saya share mungkin bisa membantu para ONLINERS bahwa ada alat yang seperti itu :)
Sumber : http://www.familyhandyman.com/tools/how-to-use-a-laser-level/view-all
Senin, 18 November 2013
MENJUAL, SERVICE, DAN RENTAL ALAT SURVEY PEMETAAN
Nama : Muklysh Rohmadi
Mobile : 085 228 228 500
Whatsapp : 0856 84 111 85
E-Mail :rohmadi.muklysh@gmail.com
Alat-Alat Ukur Untuk : Survey Pemetaan, Infrastruktur, Kontraktor, Telekomunikasi, Pertambangan, Geologist,
Exploration, Mining, Dirling, Kelautan, Militer, Migas, Pembangunan, Pengelolaan Lahan, Lahan Perhutanan Dan
Perkebunan Kelapa Sawit dan lain-lain.
GPS Geodetik / GNSS
Pentax GNSS:
1. G3100-R2 (L1/L2) RTK
Ashtech :
- PROMARK 120 (L1)
- PROMARK 22O (L1/L2)
- PROMARK 800 (L1/L2/L5)
- SP 80 ( L1/L2/L5) ( View ) New
- SP 60 (L1/L2/L5 & RTX) New
- GEO XH 2008
- GEO XH 6000
- GEO XT 3000
- GEO XT 6000
Ashtech :
Trimble :
- JUNO 3B Terrasync/Software
- JUNO 3D Terrasync/Software
Total Station
PENTAX
1. R-400V Series (Dual Face) Reflectorless
2. R-1500N Series (Dual Face) Reflectorless
3. R-2500N Series (Dual Face) Reflectorless
4. R-200NS/P Series
5. R-400VDN Series (ada Feature Kamera)
6. R-2500DN Series
7. W-800 Series
8. W-1500 Series
Nikon :
- Nivo 5M ( Single Face ) Reflectorless
- Nivo 3M ( Single Face ) Reflectorless
- Nivo 2M ( Single Face ) Reflectorless
- Nivo 5C ( Touchscreen ) Reflectorless
- Nivo 3C ( Touchscreen ) Reflectorless
- Nivo 2C ( Touchscreen ) Reflectorless
- Nivo 1C ( Touchscreen ) Reflectorless
- DTM 322 ( 5” Single Face )
- DTM 322 ( 3” Dual Face)
- NPL 322 ( 5” Single Face ) Reflectorless
- NPL 322 ( 2” Dual Face) Reflectorless
- Focus 6 ( 5” Single Face ) Reflectorless
- Focus 6 ( 2” Single Face ) Reflectorless
- Focus 8 ( 5” Touchscreen ) Reflectorless
- Focus 8 ( 2” Touchscreen ) Reflectorless
- Focus 30 ( 5” Touchscreen ) Semi Robotic
- Focus 30 ( 3” Touchscreen ) Semi Robotic
- Focus 30 ( 2” Touchscreen ) Semi Robotic
- Focus 2 (2" Dual Face ) Reflectorless ( NEW )
- Focus 5 (5" Dual Face ) Reflectorless ( NEW )
- Total Station Topcon OS 101, 102, 103, 105, 107
- Total Station Topcon ES 101, 102, 103, 105, 107
- Total Station Topcon GTS 102N, 105N, 255N
SOKKIA:
- Total Station Sokkia FX 101, 102, 103, 105
- Total Station Sokkia CX 101, 102, 103, 105
- Total Station Sokkia SET 02N, 05N
Digital Theodolite
Pentax:
1. ETH-500 Series (Dual Face)
Minds :
- MDT-02 ( 2” Dual Face )
- CDT-02 ( 2” Dual Face )
- NE-100 ( 10” Single Face )
- NE-101 ( 7” Single Face )
- NE-102 ( 5” Dual Face )
- NE-103 ( 5” Dual Face )
- HET-02 ( 2” Dual Face )
- DET-02 ( 2” Dual Face )
Digital Theodolite Topcon DT 205, 205L, 209, 209L
Sokkia :
Digital Theodolite Sokkia DT 540, 740, 940
Digital Automatic Level
Pentax:
1. BL-100 Series
Automatic Level
Pentax:
1. AP - 228 (1.5mm)
2. AP - 230 (1.5mm)
3. ALM Series
Nikon :
- AX-2S (2.5mm)
- AC-2S (2.0 mm)
- AP-8 (1.5 mm)
- AE-7 (1.0 mm)
- AS-2C (0.8 mm)
- AL-20M (2, 5mm)
- AL-24M (2.0 mm)
- AL-28M (1.5 mm)
- AL-32M (1.0 mm)
- AT-32 (1.0 mm)
- AT-28 (1.5 mm)
Automatic Level Sokkia B-20, B-30, B-40
Topcon :
Automatic Level Topcon AT-B2, AT-B3, AT-B4
GPS Handeld
Garmin :
- GPS 78’S
- GPS 62’S
- GPS ETREX 10
- GPS ETREX 20
- GPS ETREX 30
- GPS OREGON 550i
- GPS NUVI 1350
- GPS NUVI 50LM
- GPS NUVI 715i
- GPS NUVI 2465LM
- GPS NUVI 2577LM
Garmin :
- GPS 72s
- GPS 176s
- GPS ECHOSOUNDER HI-TARGET HD 370
- GPS ECHOSOUNDER HI-TARGET HD 370A
- GPS ECHOSOUNDER HI-TARGET HD 380 (Dual Frequency)
- GPS ECHOSOUNDER HI-TARGET
Suunto :
- Tandem ( KB-14 PM5 )
- Clinometer PM-5
- Compass KB-14
- Compass KB-20
- 5008 (USA)
- 5006 (USA)
- 5010 (USA)
- DQL-1 (China)
- DQL-8 (China)
- Palu Estwing Sedimen / pipih
- Palu Estwing Batuan Beku / runcing
Leica :
- Disto D2 (60 M)
- Disto DXT (70 M)
- Disto D210 (80 M)
- Disto D3A (100 M)
- Disto D3ABT (100 M)
- Disto D5 (200 M)
- Disto D8 Bluetooth (200 M)
- HD 50 (50 M)
- DLE-40 (40 M)
- DLE-70 (70 M)
- BINOCULAR
- BUSHNELL
- SILVA
- STEINER
- NIKON
- HUNTER
- Meteran Dorong CLL 200
- Meteran Dorong CLL 300
- Meteran Dorong CLL 400
- Meteran Dorong Digital
- LB Minds Fiber 50M / 100M
- LB Minds Stell 50M / 100M
- LB Minds Stilon 50M / 100M
- VEV
- i-Com V-80, 85
- Alinco DJ-195, DJ-196
- Weiwer
- Motorola
- Battery Untuk Total Station Sokkia :
Type : BDC-25, BDC-35, BDC-46 dll - Battery Untuk Total Station Nikon : Type :
BC-65,BC-80, Nivo M / C series dll - Battery Untuk Total Station Topcon :
Type : BT-52Q, BDC-35, BDC-46 dll - Battery Untuk Theodolite Horizon :
Type : NB-10A (lama), HT-18A (Baru)
- Charger Untuk Total Station Sokkia :
Type : BDC-25, BDC-35, BDC-46 dll - Charger Untuk Total Station Nikon :
Type : BC-65,BC-80, Nivo M / C series dll - Charger Untuk Theodolite Horizon :
Type : NB-10A (lama), HT-18A (Baru)
- Mini Prisma untuk Nikon, Sokkia, Topcon
- Alumunium Tripod / Statip
- Stick Pole 2,15M & 4,6M
- Lev. Staff / Rambu Ukur 3M, 4M, 5M & 7M
- Nivo Kotak & Nivo Tabung
- Prisma Polygon
- Prisma Detail / Pole Sokkia
- Diagonal Eyepice / Lup For Theo Nikon, Topcon, Sokkia, Minds
- Tubular Compass
- DL 100
- Digital Planimeter Sokkia KP-90N
Kehadiran kami membawa berbagai kemudahan & keuntungan bagi bisnis anda
Pelayanan kami : Surveying instrument, Sales & Service
Kamis, 01 Agustus 2013
Pengenalan SURPAC
Hallo...
pada kali ini saya akan memberikan pengenalan menu, icon pada software surpac
Setelah kita mengenal icon - icon diatas kita dapat mengolah data yang kita dapat, cara mengolah data yang kita dapat dapat :
1. Membuka data yang telah didapat kemuigedit data point id serta kolom judul pada direktori yang telah kita simpan seperti dibawah ini:
2. Menambahkan data strange(.str) atau pada autocad seperti layer sebagai warna dalam objek yang mewakili setiap code objek. Setiap code memiliki nilai strange berbeda contohnya seperti spotH diberi strange 1 & sungai diberi strange 3 dll .
12. Setelah dilakukan BREAK LINE maka hasilnya akan seperti dibawah ini, untuk objek seperti sungai dan bangunan tidak perlu di break line jika ingin di betulkan titik titiknya bisa dilakukan break line
13. Setelah dilakukan BREAK LINE simpan hasilnya
Untuk lebih mempercepat kita dalam melakukan BREAK LINE saya mempunyai file jika digunakan file yang belum terbreak line akan langsung terBREAK LINE dengan cepat silah kan di download di SINI
JIKA ADA PERTANYAAN SILAHKAN LANSUNG SAJA KOMENTARI BLOG INI, SEBISA MUNGKIN SAYA JAWAB.................. TERIMAKASIH
pada kali ini saya akan memberikan pengenalan menu, icon pada software surpac
Icon – icon yang ada pada software Surpac :
1) Star
a new segment for digitizing : untuk memulai mendigitasi pada segment baru
2) Close
the current segment being digitized : untuk menyambungkan digitasi garis yang
pertama kali dibuat dengan garis yang terakhir dibuat
3) Select
a point to digitize : utuk menselect / memilih point/titik yang ingin
didigitasi
4) Digitise
a point at cursor location : untuk mendigitasi titiok/point yang berada pada
kursor
5) Break
a line after the selected point : untuk memutus garis yang saling berhubungan
6)
Change the string number use by some
function : untuk mengganti pada string/layer yang diinginkan
7) Enable
digitize point to snap to a specific feature : untuk mengaktifkan fungsi snap
8) Zoom
to data extents : untuk memperbesar ke tampilan pada area objek
9) Reset graphics :
untuk menghapus semua objek yang ada pada layarSetelah kita mengenal icon - icon diatas kita dapat mengolah data yang kita dapat, cara mengolah data yang kita dapat dapat :
1. Membuka data yang telah didapat kemuigedit data point id serta kolom judul pada direktori yang telah kita simpan seperti dibawah ini:
2. Menambahkan data strange(.str) atau pada autocad seperti layer sebagai warna dalam objek yang mewakili setiap code objek. Setiap code memiliki nilai strange berbeda contohnya seperti spotH diberi strange 1 & sungai diberi strange 3 dll .
3. Kemudian data hasil editing disimpan dalam format .csv (comma delimited)
Penamaan data ditambah dengan value / angka contohnya :spot_heigh+situasi_10 Angka 10 dibelakang menunjukan id
4. Mengkoversi data format .csv ke format .str menggunakan aplikasi surpace, membuka aplikasi surpac , memilih
folder penyimpanan data serta melakukan
Set as work directori
pada folder yang yang telah didentukan agar data tersimpan pada folder tersebut
dengan mengklik kanan pada folder.
5. Memasukan data .csv yang telah disimpan sebelumnya dalam aplikasi surpac Klik file è Import è Data from many files
6. Kemudian akan tampil kotak seperti dibawah ini berikan infomasi data koordinat, pada data to coverted dan buka lokasi data yang disimpan sebelumnya Pada kolom location, setelah dibuka pada kolom id range akan secara otomastis masuk angka 10 yang telah diinput sebelumnya pada kolom extension masukan format .csv Serta pada data to created pada kolom location beri nama file data yang baru berformat string (.str) Lalu klik ok
7. Masukan lokasi Y,X,Z,Str, sesuai dengan letak kolom lalu klik apply
8. Masukan data lokasi colom code obyek sesuai dengan posisi datanya. Lalu klik apply
9. Mengakhiri proses konversi dengan klik icon reset grapichs pada menu bar di aplikasi surface
10. Maka file yang telah dikonversi akan muncul seperti dibawah ini dengan format .str
11. Drag File yang muncul kedalam lembar kerja makahasilnya akan muncul sperti dibawah ini, garis - garis tersebut adalah titik - titik pengukuran yanga ada dilapangan, titik - titik tersebut saling terhubung berdasarkan urutan pengukuran
Untuk lebih mempercepat kita dalam melakukan BREAK LINE saya mempunyai file jika digunakan file yang belum terbreak line akan langsung terBREAK LINE dengan cepat silah kan di download di SINI
JIKA ADA PERTANYAAN SILAHKAN LANSUNG SAJA KOMENTARI BLOG INI, SEBISA MUNGKIN SAYA JAWAB.................. TERIMAKASIH
Langganan:
Postingan (Atom)